SALAM

SELAMAT DATANG di blognya BIOLOG qt >>> ajang KREASI n INOVASI

Jumat, Februari 10, 2012

“Keukeuh” Tolak si Pintar

Lagi-lagi Kimel mengetahui kekasihnya berselingkuh. Ini sudah bukan kali kedua atau ketiga kekasihnya bersekasih dengan wanita lain lewat perantara BBM (Black Berry Messenger). “Hmm, awalnya sih Cuma saling tukar PIN BB lalu dilanjut ke sesi curhat, hingga akhirnya kepincut,” kata cewek berambut panjang itu. Merekapun akhirnya putus. Alih-alih terkesan atau terkagum-kagum dengan kecanggihan yang ditawarkan, Kimel justru kini enggan menggunakan salah satu alat komunikasi jenis smartphone (telepon pintar) itu. Yap, beberapa tahun terakhir pengguna Black Berry, Android, I-phone memang sedang melejit. Jenis “telepon pintar” itu tak lagi jadi barang mewah layaknya fenomena yang kita dapati sekitar 10 tahun lalu. Waktu itu, hanya kaum pebisnis dan menengah ke atas saja yang menggunakannya. Tapi sekarang tidak lagi. Keranjingan telepon pintar kini mulai menjangkiti tiap kalangan, termasuk para ababil (ABG labil). Smartphone sudah menjadi “dunia” baru buat mereka. Eits, tapi ada lho, kawan-kawan kita yang tetep “keukeuh” nggak mau pakai si “pintar” ini.
Hm, kenapa yah? Padahal, harga pasaran kan kini sudah mulai turun sehingga lebih mudah dijangkau dibandingkan harga ketika awal-awal produk ini muncul. Dewi Larasati (21), mahasiswa Jurusan Bahasa Jawa Unnes ini mengaku enggan menggunakan telepon pintar. Ketakutan Dewi cukup beralasan. Ia takut mengalami hal seperti Kimel. Bahkan, Dewi melarang cowoknya untuk menggunakan jenis telepon tersebut. Kecanggihan en kemudahan yang teraplikasikan dalam fitur-fiturnya memang menguntungkan. Tapi itu semua berbanding lurus dengan kocek yang harus dikeluarkan. “Aku kudu nguras lebih banyak kocek. Apalagi kalau ingin banyak fitur,” tutur Adiba Ayuningsih(17), siswa kelas XII SMA I Semarang. Itu lain kalau bicara soal tren. Ekky Desta Sari(19) mengaku bahwa tren menjadi salah satu alasannya untuk menggunakan salah satu produk smartphone ini. Mahasiswa jurusan Hukum Unnes ini merasakan banyak kemudahan yang ia dapat dari jenis telepon genggam itu. “Salah satunya, aku bisa Copas (copy paste) atau salin–tempel data dari internet ke hape secara langsung. Nggak perlu rempong pakai cara manual.” Adiba justru kebalikannya. Dia malas menggunakan smartphone karena sudah banyak orang yang menggunakannya. “jadi kesannya sudah nggak spesial, biasa saja seperti ponsel-ponsel yang lain,”tutur cewek penyuka game itu. Anti sosial Dewi menuturkan bahwa smartphone ini bisa membuat seseorang menjadi ”autis” atau abai terhadap aktivitas sosial di sekitarnya. “Kalau sudah ngadepin BB, dunianya bakal pindah ke dalam BB itu. Terus mantengin BB aja,”kenangnya kesal. Nggak itu saja, gara-gara sibuk “utak-utek” BB, sering bikin si pengguna mengabaikan pesan singkat yang masuk bahkan parahnya menjadi acuh terhadap apapun di sekitarnya, serta sering nggak konek ketika diajak ngobrol atau menjawab dengan kata yang “minim”. Maka itu, cewek asli Tegal ini melarang kekasihnya memakai si “pintar” itu. Ia belum siap untuk menerima resiko yang akan diambil gara-gara cowoknya memakai smartphone. “Takut dicuekin,”tandasnya. Parahnya lagi, rasa sayang pada ponsel kesayangannya terkadang diungkapkan dengan cara yang berlebihan oleh beberapa orang. Semisal memberikan tas khusus yang super mahal untuk melindungi si “pintar”-nya itu. “Kayaknya, keselamatan ponselnya lebih penting daripada keselamatan dirinya sendiri,”canda Dewi. Diamini oleh Ekky, demi mengakui bahwa saat dirinya sudah berada di depan smartphone miliknya, dia merasa kalau dunianya telah pindah ke dalam gadgetnya. Seperti anak kecil yang menemui taman bermain baru yang penuh dengan wahana permainan baru dan menarik pastinya. “Pokoknya kalau udah ngadep, lupa semuanya,”selorohnya tertawa. Hm, benar juga yah, Teman, yang namanya teknologi canggih sejauh ini biasanya mengabaikan sisi-sisi humanis seseorang. Tapi secanggih-canggihnya teknologi nggak akan mampu menyaingi nikmatnya berkomunikasi en bermain dalam “dunia nyata”. Betul? (Sumber : Suara Merdeka)

1 komentar:

Admin mengatakan...

pas ane lihat gambarnya, sumpah ane jadi ingat beberapa tahun yang silam
tapi thank's ya dah share

bisnis online